"Dengan siapa saya berbicara?" Tanya wanita
itu lagi.
"Jake Frederic."
Wanita itu mengangguk lagi dan tampak
menghubungi seseorang. Hanya sebentar saja dia
berbicara dan ia kembali meletakkan gagang telepon itu.
"Mr. Revynilo sudah menunggu anda. Mari
saya antar." Wanita itu keluar dari balik meja setengah
bundar tersebut dan meminta Jake mengikutinya.
Sampai di depan sebuah ruangan, Jake disambut
oleh sekretaris Calvert dan menyilahkan ia masuk
setelah sekretaris itu melakukan interkom dengan
Calvert untuk mengabari kedatangannya.
Jake masuk ke ruangan itu dan sempat melihat
Calvert yang sedang duduk sambil memandang sebuah
foto. Tanpa ditanyapun, Jake tahu foto siapa yang ia
pegang.
Menyadari Jake sudah berada di ruangannya,
Calvert meletakkan foto berpigura biru itu kembali
berdiri di atas mejanya.
Ia berdiri dan melangkah ke arah Jake.
"Bagaimana kabarmu, Jake?" Calvert memberi-
kan salam hangat pada pria itu. Temannya semasa ia
sekolah dulu.
Jake tersenyum. "Baik kurasa. Kau sendiri
bagaimana?"
"Seperti yang kau lihat." Jawab Calvert santai. Ia
menyilahkan Jake duduk di sofa dalam ruangannya dan