Pria yang dipanggil Deck itu menoleh dan tersenyum
mclihat teman-temannya. "Manusia-manusia bodoh itu
sudah tertidur. Aku hanya harus membunuh inereka jika
mereka melihatku, kan?"
uсapnya.
Marv dan Kai memutar bola mata dengan kompak.
"Kau hanya mencari alasan untuk membunuh mereka,"
исар Кai.
Deck tersenyum lebar mendengarnya. Dan kembali,
Marv menggunakan kekuatannya untuk memindahkan
mereka berempat, yang kemudian muncul di depan
seorang pria lain yang sedang bersandar di dinding
rumahnya dengan tangan memainkan angin.
"Kupikir kau sudah menghancurkan para manusia ini
dengan angin itu," ucap Deck kcccwa.
Sang penguasa angin, Lex, mendengus. "Aku ingin
menghancurkan lebih dari ini," katanya.
“Aku mengerti," sahut Marv dan Kai bersamaan, tepat
sebelum kemudian Marv membawa mereka berpindah
ke tempat lain.
Seorang pria bersandar di bawah pohon di halamnan
rumahnya, dan mendongak ketika merasakan kehadiran
tcman-temannya.
"Ayo pergi," katanya seraya berjalan menghampiri
teman-temannya.