Setelah beberapa saat bergeming dengan posisi yang
tidak berubah, wanita tersebut akhirnya bangkit dari tempat
duduknya, berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Nila," panggilnya kepada perempuan yang duduk tak
jauh dari ruangannya.
"Ya, Mbak?" sahut Nila sambil menoleh ke arah salah
satu atasannya.
"Sudah dapat informasi tentang Cahaya Katering?"
Nila buru-buru berdiri dari tempat duduknya dan ber-
jalan menghampiri. "Belum, Mbak. Mereka bilang sedang
ditanyakan kepada bosnya dulu."
"Gimana sih? Kok gitu jawabannya? Gak profesional
banget."
Wanita tersebut kembali masuk ke dalam ruangannya,
diikuti oleh Nila yang mengekor dengan perasaan tidak
enak. Memang telah menjadi tugasnya sebagai seorang
sekretaris untuk mencari kepastian mengenai kontrak kerja
yang mereka buat dengan perusahaan-perusahaan lain
yang bekerja sama menjalankan sebuah pesta pernikahan
bagi klien. Nila memang bekerja di di perusahaan Wedding
Organizer yang didirikan oleh Alvira Qeana, wanita yang
kini berdiri dengan gelisah di hadapannya.
Nila telah menghubungi perusahaan katering yang biasa
diajak kerjasama untuk membantu rencana pesta pernikahan
salah satu klien mereka yang akan diselenggarakan dua bulan
lagi. Bukannya mendapatkan jawaban yang memuaskan
seperti biasanya, mereka justru mendapatkan jawaban
mengambang dan ketidakjelasan apakah pihak katering
bersedia bekerja sama untuk acara ini.
tidak berubah, wanita tersebut akhirnya bangkit dari tempat
duduknya, berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Nila," panggilnya kepada perempuan yang duduk tak
jauh dari ruangannya.
"Ya, Mbak?" sahut Nila sambil menoleh ke arah salah
satu atasannya.
"Sudah dapat informasi tentang Cahaya Katering?"
Nila buru-buru berdiri dari tempat duduknya dan ber-
jalan menghampiri. "Belum, Mbak. Mereka bilang sedang
ditanyakan kepada bosnya dulu."
"Gimana sih? Kok gitu jawabannya? Gak profesional
banget."
Wanita tersebut kembali masuk ke dalam ruangannya,
diikuti oleh Nila yang mengekor dengan perasaan tidak
enak. Memang telah menjadi tugasnya sebagai seorang
sekretaris untuk mencari kepastian mengenai kontrak kerja
yang mereka buat dengan perusahaan-perusahaan lain
yang bekerja sama menjalankan sebuah pesta pernikahan
bagi klien. Nila memang bekerja di di perusahaan Wedding
Organizer yang didirikan oleh Alvira Qeana, wanita yang
kini berdiri dengan gelisah di hadapannya.
Nila telah menghubungi perusahaan katering yang biasa
diajak kerjasama untuk membantu rencana pesta pernikahan
salah satu klien mereka yang akan diselenggarakan dua bulan
lagi. Bukannya mendapatkan jawaban yang memuaskan
seperti biasanya, mereka justru mendapatkan jawaban
mengambang dan ketidakjelasan apakah pihak katering
bersedia bekerja sama untuk acara ini.