Agung baru aia selesai minum susu ketika suara-suara riang dari arah luar terdengar. Udah pasti Aca sama Mas Abram yang baru jemput dia sekolah.
Dari ujung ruangangk‘ca lari-lari sambil bawa sesuatu di tangannya yang membuat mataku mengantisipasi dan langsung menyipit ke arah Mas Abram.
Kinderjoy lagiii??
“Aku yang mampir beli vitamin C.” Mas Abram mengacungkan kantong plastik kecil yang dibawanya. Yang artinya kalau mereka mampir ke minimarket bukan sebab Aca yang nyuruh mampir. Pembelaan ala Papa. Aku tahu banget.
Aku nggak tahu berapa banyak lagi telur-telur Kinderjoy itu bakal penuh-penuhin keranjang mainan Aca.
"Kakak kalau beli Kinderjoy lagi, jatah satu hari main game satu kali Mama kurangin. Jadi satu
minggu 3 kali."
Bola mata Aca melebar. “Aca beli untuk Adek, kok Ma." Dia lalu menggoyang-goyangkan telur itu di depan Agung, ya terang aja Agung ketawa~ ketawa.
“Ganti baju sana..." Aca kemudian ke kamar. "Jangan lama-lama... kalau sampe lima menit belum ganti juga. Awas yaa...”
Mas Abram mendekat duduk di sebelahku, lalu mengangkat Agung dan menciumi wajahnya.
Untungnya nggak sampai lima menit Aca keluar sambil bawa tasnya, tapi bajunya kebalik!!!
"Itu karena kamu suruh cepat-cepat," komentar Mas Abram.