Bukan hanya karimya yang melejit sosok yang sering dipanggil Julian ini-juga memiliki paras wajah yang sempurna. Tidak jarang partner bisnisnya selalu menawarkan putri mereka
untuk dijadikan pendamping Julian.
Tapi, bukan Julian namanya jika tidak menolak tawaran murahan sepeni ini. Bagi Julian jalan hidupnya hanya ialah seorang yang berhak menentukan akan seperti apa, termasuk
untuk masalah wanita.
"Julian! Papa mau kau melamar Shopia Minggu depan. Julian dengarkan Papa! Papa tidak mau ada penolakan!" Perintah Tuan Wisten yang tidak lain adalah ayah dari Julian Alec Wisten.
Julian mengendus kesal, ia tidak peduli dengan pen'ntah ayahnya. Di umur yang menginjak 27 tahun. ayahnya masih
saja mengatur kehidupannya. "I hate this moment!"
"Terima kasih, Paman. Shopia merasa senang jika pertunangan Shopi dengan Julian dimajukan." ujar sopan wanita
ber-dress merah dengan rambut yang terurai.
Tuan Wisten tersenyum, sebenemya ia sudah bosan
menunggu Julian; anak satu-satunya yang tidak kunjung