“prasin, dong, Ran,” pints. Adrian dcngan scnyum manisnya
“Mau jail?” Rania mcnatap tajam Adrian.
“Nggak. Di dckat bibir kamu ada rambut.” Adrian pura-pura mcngclak. “Rania, sakit, woi!!!” Adrian spontan bertcriak kctika Rania mcncubit tangan Adrian sangat keras bahkan sampai memutar kulimya.
“Ampun, Ran. Ampun!” Adrian mencoba melepaskan tangan Rania. Bisa mcrah kulitnya jika Rania tidak berhcnti.
Di mata Rania Benicia sikap Adrian yang sclalu menjailinya sungguh mcnycbalkan. Biasanya jika tidak bcrhasil, Adrian akan terus menjaili Rania sampaj bcrhasil. Beberapa hari yang lalu, Adrian bcrhasil mcmasukkan gula kc mulut Rania saat ia ketiduran di mangan butiknya saat Adrian datang.
“Kamu tidur nggak ada cantiknya, Ran.” Begitu jawaban Adrian kctika mcniailinya.
Rania adalah dcsaincr biasa yang karyanya hanya dinikmati oleh kalangan mencngah dan bcrharap bisa dinikmati oleh kalangan atas. Semua berawal dari hobi menggambar gaun yang ia geluti. Rania mencoba mengembangkan desain-desain gaunnya menjadi pola-pola gaun. Dan sekarang butik yang ia rintis sejak di bangku kuliah mulai menuniukkan hasilnya.
Rania mengambil cabai dari tangan Adrian lalu
mcnyodorkannya di depan mulut laki-laki itu. Alhasil adegan