Telepon berdering berkalirkali. Satu dari dua wanita yang baru saja keluar dari rest room sambil mengobrol, tampak berlari kc arah meja untuk mengangkamya.
"Halo?" sapa Luisa, terengah-engah.
"Cyn, my room, please?"
"Hmm?" Luisa menggumam sambil mengingat-ingat suara bariton yang terdengar di seberang. “lni siapa, ya?" tanyanya.
"Raka,"jawab suara itu. terdengar sedikit heran.
Luisa hampir tersedak. Raka? Pak Raka maksudnya? "Pak Raka?"
Yup.
Tiba-tiba Luisa teringat. Pak Raka tadi memanggilku “Cyn”?
Mungkin sebenamya dia ingin berbicara dengan Cynthia, teman satu lantai yang extention-nya hanya beda l angka dengannya. Dari sepuluh orang, ada kira-kira dua orang yang berniat mencari Cynthia, tapi malah memutar nomor extention Luisa.
Luisa meletakkan telepon.
"Halo?" sapa Luisa, terengah-engah.
"Cyn, my room, please?"
"Hmm?" Luisa menggumam sambil mengingat-ingat suara bariton yang terdengar di seberang. “lni siapa, ya?" tanyanya.
"Raka,"jawab suara itu. terdengar sedikit heran.
Luisa hampir tersedak. Raka? Pak Raka maksudnya? "Pak Raka?"
Yup.
Tiba-tiba Luisa teringat. Pak Raka tadi memanggilku “Cyn”?
Mungkin sebenamya dia ingin berbicara dengan Cynthia, teman satu lantai yang extention-nya hanya beda l angka dengannya. Dari sepuluh orang, ada kira-kira dua orang yang berniat mencari Cynthia, tapi malah memutar nomor extention Luisa.
Luisa meletakkan telepon.