Mama sekali lagi mengingatkan gue.
"Jangan lupa cuci cd-mu sendiri. langan sampai ketahuan orang lain. Trus itu silikon jangan sampai ikut tercuci. Mama udah susah payah cariinnya, ingat jangan sampai rusak!"
Mama ngelipatin beberapa cd cowok yang udah didesain khusus sama Mama. Di bagian depan cd, tepatnya di bagian dalamnya dikasih kantong khusus untuk nyelipin silikon yang bentuknya mirip alat kelamin cowok.
Yup! Celana dalam unik itu emang akan gue pakai sebagai alat samaran gue. Sebagai cowok yang akan sekolah di SMA De HUGO, sekolah tinggi khusus anak cowok. Dan kabar buruknya, gue juga akan masuk asrama khusus cowok. Ngeri kan, gue adalah cewek yang terpaksa menyamar jadi cowok dan akan tinggal bersama segerombolan cowok yang berlibido tinggi.
God help me..
"Ma, haruskah Bianca melakukan ini? Mending Bianca ikut mama aja deh."
Mama menghela napas berat.
"Kita udah bicarakan ini berkali~kali, Bie, bahwa ini cara terbaik. Demi keselamatan keluarga kita. Orang yang mengincar kita taunya kamu anak cewek Mama. ladi kamu harus berubah jadi cowok dan berpisah dari mama untuk menghilangkan jejakmu."
"Bianca gak mau pisah sama Mama," kata gue manja sambil meluk Mama.
"Hanya tiga tahun, Bie. Setelah itu Mama akan menjemputmu."
Airmata gue kembali mengalir. Tiga tahun tanpa Mama rasanya berat sekali! Tapi apalah daya, gue tak ingin mempertaruhkan keselamatan keluarga kami, khususnya Mama.