melihat masyarakat kita yang tidak munafik, umumnya di kalangan kelas pekerja, masih banyak ekspresi seks dan seksualitas yang lugas dan cenderung merayakannya, seperti ukiran kayu atau kulit kerang berbentuk penis berbagai ukuran yang dibuat dan dijual di banyak tempat.
Dengan semangat perayaan seks dan seksualitas itulah kita sambut buku Moammar Emka yang mengungkapkan berbagai aspek seks dan seksualitas di Jakarta. Menarik sekali latar belakang dia yang santri dari Jetak, Montong, Tuban, lalu melanjutkan ke Madrasah Aliyah di Denanyar, Jombang, dan kemudian ke IAIN di Jakarta. Saya amat tergoda untuk melihat dua benang merah:
Yang pertama, pengalaman saya sebagai aktivis di bidang seksualitas yang juga berasal dari Jawa Timur dan bekerja di Surabaya, membuat saya berkesimpulan bahwa masyarakat Jawa Timur pada umumnya cenderung toleran dan menerima keanekaragaman seksualitas. Hanya di Surabaya ada tempat ngeber (mangkal) waria yang ada peraturan daerah dari
BOOK 1 DOWNLOAD
BOOK 2 DOWNLOAD
BOOK 3 DOWNLOAD