"Sebaiknya benar-benar hebat."
"Smithfield Café di Long Lane," kata Strike, lalu memuruskan sambungan.
Langkahnya yang tidak seimbang terlihat makin kentara ketika dia menyusuri jalan yang menurun kc arah Smithhld Market, kuil zaman Victoria berbentuk persegi empat yang luas, tampak bagaikan raksasa dalam kegelapan musim dingin. Selama empat pagi dalam minggu kerja, hewan porong dikirim ke sana, seperti yang telah dilakukan selama berabad-abad, lalu dikemas dan dijual kc toko-toko daging serta restoran-restoran di seluruh London. Strike dapat mendengar suarasuara dari balik keremangan meneriakkan perintah, serta demm dan bunyi "bip-bip" lori-lori yang mundur clan menurunkan muatannya. Ketika memasuki Long Lane, dia hanyalah salah satu di antara priapria berpakaian tebal yang hilir-mudik melakukan kegiatan mereka pada hari Senin pagi.
Segerombol kurir mengenakan jaket berwarna manyala menggenggam cangkir teh masingvmasing dengan tangan terbungkus sarung ta« ngan di bawah patung gr: n, hewan mitos berkepala elang dan bertubuh singa, yang berjaga di sudut bangunan pasar. Di seberang jalan, berpendar-pendar bagai perapian yang menganga di antara kekelaman sekitarnya, berdirilah Smitthld Café yang buka dua puluh empat jam, sebuah ceruk persembunyian sempit yang menawarkan kehangatan dan makanan berminyak.
Kafe itu ridak memiliki kamar kecil. hanya kesepakatan dengan toko Iotre tak jauh dari situ. Ladbrokes baru buka tiga jam lagi, jadi Strike berbclok dulu ke gang kecil, dan di ambang pintu yang gclap melegakan kandung kemihnya yang penuh berisi kopi encer yang (elah menemaninya bekcrja sepanjang malam. Kelelahan dan kelaparan, dia akhirnya berbalik dengan kegembiraan yang hanya dapat dirasakan orang yang telah memaksakan diri melampaui batas Esiknya, masuk kc ruang atmosfer berbau lemak telur goreng dan bacon.
Dua pria mengenakan wol tebal dan jaket tahan air baru saja berdiri meninggalkan meja. Strike menyusupkan tubuhnya yang tebal ke ruang sempir itu, mengenyakkan din' di kursi kayu dan baja sambil menggerung puas. Bahkan sebelum dia sempat memesan, orang Italia
pemilik kafe itu sudah meletakkan cangkir putih tinggi berisi (eh di
Download Ebook Novel Gratis
Download Ebook Gratis
Download Novel Gratis
Download Ebook Pdf Novel Gratis
Download Novel Terbaru
Download Novel 2020
Download Nobel 2021
Download Novel Terbaru 2020
Download Novel Gratis 2020
Download Novel Pdf Gratis Terbaru 2021