Tuesday, April 7, 2020
“Grandpa, Grandma, Alvi dan Vendra datang lagi. Alvi, Vendra, dan Mommy balk balk aja,” ucap anak lelaki itu. Wanita di belakangnya membelai lembut puncak kepala kedua putranya dan mengecupnya dengan sayang. Tak ada siapa pun yang ia miliki selain kedua putranya. Semuanya sudah meninggalkannya. Mommy meninggalkannya usai melahirkannya, sedangkan Daddy meninggal karena penyakit jantungnya.
Ia harus bertahan demi bayi dalam kandungannya. Walau terasa sulit dan berat, ia harus tetap menahan rasa sedihnya, demi kedua putranya. Namun semua pengorbanannya membuahkan kebahagiaan dua putra kembar yang seperti malaikat pelindung untuknya, juga kekuatannya untuk menghadapi setiap cobaan dalam kehidupannya. Walau keadaan Vendra sangat tidak baik. Setidaknya ia sanggup bertahan hingga saat ini.
Beberapa saat mereka berdiri di sana. Lovita kembali menggandeng kedua putranya untuk pergi dari makam. Ia harus segera mengantar kedua putranya pulang. Vendra tidak bisa terlalu lama berada di luar. Ia tidakboleh terlalu lelah. Ia lebih sering berada di rumah, berbeda dengan Alvi yang sekolah di luar rumah. Sedangkan Vendra home schooling di rumah. Walau merasa kasihan pada putranya itu, ia tak bisa berbuat apa apa lagi. Daya tahan tubuhnya yang tidak stabil membuatnya tidak bisa bergerak dengan bebas.